Alifpun menertawakan pernyataan tersebut. "Kalau saya di posisi ketua Projo, malu banget pasti. Itu soal harga diri. Lebih baik putih tulang daripada putih mata. Tapi Projo kayaknya enggak punya malu ya. Jadi tawaran diterima, dan Projo batal bubar karena sudah dapat jabatan," ujar Alif. (R01) Sumber: Tempo.co Pertamaada peribahasa biar putih tulang, jangan putih mata yang memiliki arti lebih baik mati daripada mendapat malu. Kalah jadi abumenang jadi arang. Ingin tahu maksud peribahasa ini. Berputih mata putih mata atau lebih tepat lagi berputih mata ialah antara simpulan bahasa popular bagi menggambarkan perasaan kecewa. · 2) kurang senang atau BIARPUTIH TULANG , JANGAN PUTIH MATA Tuesday, 31 January 2017. PENGENALAN. NAMA AHLI KUMPULAN: 1) ROSINI SAI A/P MOHANA RAO - 16DAT16F1042 2) MONEETHA A/P MUNIANDY - 16DAT16F1030 Hal ini dapat mengelakkan muhibah dan perpaduan kaum daripada terjejas kerana bak kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengubati. Justeru, peranan rakyat Biarputih tulang jangan putih mata maksud 1 berpantang maut sebelum ajal dari pada hidup bergelimang tahi lebih baik mati. Lebih baik mati daripada tidak dapat apa yang diidam. Biar putih tulang, jangan putih mata maksud bidalan: En syukri lebih rela berpindah dari kawasan kampungnya . Lebihbaik mati daripada tidak dapat apa yang diidam. Biar putih tulang jangan Read more Maksud Biar Putih Tulang Jangan Putih Mata / Putih Mata Maksud Tikisqw. Baju Kurung Kedah Moden Songket - Baju Kurung Kedah Lace Amaya Dusty Pink Muslimahclothing Com. Demipepatah "lebih baik putih tulang daripada putih mata" celurit berbicara. Biar putih tulang jangan putih mata maksud 1 berpantang maut sebelum ajal dari pada hidup bergelimang tahi lebih baik mati bertimbun bunga . Minggu, 25 desember 2016 | 19:26 wib . Mata merupakan salah satu indra penglihat yang penting bagi manusia. drsfl. Pengenalan Peribahasa adalah ungkapan atau pepatah yang mengandungi makna tersirat. Ia sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyampaikan maksud atau nasihat secara ringkas dan padat. Salah satu peribahasa yang popular di kalangan masyarakat Malaysia adalah “biar putih tulang jangan putih mata”. Makna Peribahasa Peribahasa “biar putih tulang jangan putih mata” bermaksud lebih baik menderita atau berkorban untuk mencapai sesuatu yang diinginkan daripada mencapainya dengan cara yang tidak jujur atau merugikan orang lain. Tafsiran perkataan “putih tulang” merujuk kepada kesungguhan dan ketabahan seseorang dalam menghadapi cabaran atau kesukaran. Sementara itu, tafsiran perkataan “putih mata” merujuk kepada kekayaan atau kejayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur atau merugikan orang lain. Hubungan antara kedua tafsiran tersebut adalah bahawa seseorang seharusnya lebih mengutamakan kesungguhan dan ketabahan dalam mencapai sesuatu daripada mencapainya dengan cara yang tidak jujur atau merugikan orang lain. Contoh Penggunaan Peribahasa Contoh ayat yang mengandungi peribahasa “biar putih tulang jangan putih mata” “Saya lebih suka bekerja keras dan berusaha dengan tekun untuk mencapai kejayaan, biar putih tulang jangan putih mata.” Contoh situasi di mana peribahasa ini boleh digunakan adalah apabila seseorang dihadapkan dengan pilihan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang tidak jujur atau merugikan orang lain. Peribahasa ini mengingatkan seseorang untuk memilih jalan yang benar dan tidak mengorbankan integriti dir Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas. Loncat ke navigasi Loncat ke pencarianDaripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati saja. Lihat pula[sunting] Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah Peribahasa Indonesia A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Diperoleh dari " Kategori Peribahasa Indonesia Mungkin kalau Anda kenal dengan orang Madura maka pasti tidak akan asing lagi dengan falsafah hidup yang satu ini; “lebih baik putih tulang daripada putih mata”. Artinya, harga diri seseorang di atas segalanya ketimbang menanggung rasa beban malu. Falsafah ini setidaknya mengajarkan terhadap masyarakat tentang nilai optimisme yang kuat agar punya prinsip yang tidak mudah goyah apalagi terpatahkan, agar tidak mudah terombang-ambing dan tergiur dengan godaan. Mengajarkan berkomitmen yang tinggi, terutama dalam menjalankan tugas atau tanggungjawab atas semua hal yang menjadi pekerjaanya. Jadi, sangat penting untuk ditanamkan sedini mungkin. Seperti nilai-nilai yang baik, bisa saja berupa nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan nilai-nilai positif lainnya. Falsafah Madura “Lebbhi bagus pote tolang” lebih baik putih tulang adalah menanamkan semangat jihad untuk membela diri dengan mempertahankan harkat dan martabat, baik hal itu menyangkut keluarga, harta, agama, dan tanah. Pengertian tersebut sebenarnya muncul sebagai bentuk perlawanan masyarakat Madura terhadap penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Perlawanan demi perlawanan terus dilakukan untuk menjaga marwah atau kehormatan dirinya. Hal tersebut dapat menjadi simbol sebagai masyarakat yang merdeka dan masyarakat yang bekerja keras. Tradisi “carok” salah satunya yang dalam bahasa Kawi diartikan sebagai perkelahian. Pada saat carok mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang dilakukan masyarakat Madura zaman dahulu, akan tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalannya. Senjata celurit digunakan masyarakat Madura sebagai simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah Belanda. Masyarakat Madura sebenarnya juga banyak yang berbeda-beda dalam menafsirkan arti carok itu sendiri terkhusus di wilayah Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan. Akan tetapi dikarenakan satu problem yang sama yakni dijajah oleh Belanda, maka mereka juga memahami satu prinsip yang sama yakni sebagai masyarakat yang merdeka terhadap lawan. Sebenarnya istilah kekerasan “carok” belum muncul pada abad ke-12 M, di mana zaman kerajaan Madura saat itu dipimpin oleh Prabu Cakraningrat sampai pada abad 14 M di bawah pemerintahan Joko Tole, istilah itu baru dikenal pada saat Belanda menjajah Madura, yaitu pada abad ke-18 M hingga menjadi Tradisi di Pulau Madura. Setelah Pak Sakerah tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, orang- orang di Jawa Timur mulai berani melakukan perlawanan pada Belanda menggunakan senjata celurit Huub de Jonge, 2012. Tidak berlebihan kiranya, apabila semboyan masyarakat Madura “lebih baik putih tulang ketimbang putih mata” menjadi sumber spirit dalam melawan radikalisme di Indonesia seperti melawan terhadap penjajah. Tentu saja pantas karena ideologi ini telah meresahkan masyarakat, telah menjelma menjadi gerakan-gerakan makar. Apalagi saat pandemi seperti ini stabilitas negara masih dalam kecamuk politik identitas. Banyak yang mengambil kesempatan di dalamnya untuk merusak, masuk melalui tokoh-tokoh politik dan ormas-ormas yang mendulang banyak pengikut. Menyatakan perang terhadap radikalisme adalah hal yang sah dan wajib hukumnya, Kemudian berkomitmen untuk mempertahankan kehormatan negara yang telah dinistakan oleh kelompok ini agar menumbuhkan semangat jihad tersebut menjadi kewajiban. Melawan secara ideologi atau melawan dengan bentuk fisik semua harus dilakukan, bahkan kalaupun harus kalah dan mati itu lebih terhormat daripada menanggung malu harga diri dan kehormatan negara yang diinjak-injak oleh kelompok radikal. Demikianlah falsafah Madura mengajarkan terhadap masyarakat Indonesia secara umum. Pelajaran “lebih baik mati daripada menanggung malu” sebenarnya menanamkan semangat untuk berjuang melawan musuh, dengan gigih dan sungguh-sungguh, karena siapapun itu tidak terbatas kepada orang Madura saja, juga tidak akan rela jika harga diri mereka diinjak-injak. Maka dari itulah sikap keras melawan musuh harus dipupuk menjadi prinsip yang mendarah daging. Bahkan menjadi tradisi yang kuat agar bisa mengakar di masyarakat juga di kalangan para raja pemimpin atau pemerintah yang selama ini memiliki peran besar dalam memikirkan masa depan Indonesia dari gangguan ideologi dan paparan radikalisme. Wallahua’lam Editor Hadi Wiryawan _ _ _ _ _ _ _ _ _ Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi Silakan bagi share ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat! Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Baca panduannya di sini! Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook di sini! [zombify_post] Disember 12, 2019 by Abdul Rahman A Samad Nak cari makna perkataan? Guna ruangan bawah Peribahasa Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata. ini membawa maksud Lebih baik mati daripada menanggung malu. Peribahasa lain yang sama makna Biar berputih tulang, jangan berputih mata. Perkataan berkaitanCara Buat Duit di Tiktok Tahun 2022 Ni10 Cara Terbaik Buat Duit Di Internet Pada Tahun 202210 Perkataan Paling Orang Tengok 16-22 NovemberApa Itu Affiliate MarketingMaksud malu-malu kucing Leave a Comment CommentName Email Website Simpan nama, emel, dan laman web saya dalam pelayar ini apabila saya mengulas pada masa hadapan. Ada sebuah pepatah yang populer di Indonesia, yaitu “Lebih baik putih tulang daripada putih mata”. Pepatah ini sering digunakan oleh orang tua ataupun guru sebagai pengingat atau nasihat bagi anak-anak atau murid-muridnya. Namun, apa sebenarnya makna dari pepatah tersebut? Arti Putih Mata Sebelum membahas makna dari pepatah “Lebih baik putih tulang daripada putih mata”, mari kita bahas dulu terlebih dahulu arti dari “putih mata” itu sendiri. “Putih mata” bisa diartikan sebagai keinginan seseorang untuk terlihat cantik atau ganteng dengan kulit putih yang bersih. Banyak orang yang menganggap bahwa kulit putih adalah standar kecantikan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Hal ini tentu saja tidak sepenuhnya benar. Arti Putih Tulang Sedangkan “putih tulang” dapat diartikan sebagai sifat atau karakter baik yang dimiliki oleh seseorang. Orang yang memiliki sifat putih tulang biasanya memiliki kepribadian yang jujur, bertanggung jawab, dan memiliki moral yang baik. Sifat putih tulang juga sering dikaitkan dengan pengorbanan dan kesetiaan. Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata Nah, kembali ke pepatah “Lebih baik putih tulang daripada putih mata”. Makna dari pepatah ini sebenarnya cukup sederhana, yaitu lebih baik memiliki sifat atau karakter yang baik daripada hanya terlihat cantik atau ganteng dengan kulit putih. Pepatah ini ingin mengajarkan kepada kita bahwa penampilan bukanlah segalanya, yang terpenting adalah bagaimana kita memperlakukan orang lain dan memiliki kepribadian yang baik. Pepatah ini juga ingin mengajarkan kepada kita bahwa sifat putih tulang seperti jujur, bertanggung jawab, dan memiliki moral yang baik adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Orang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain. Selain itu, sifat-sifat tersebut juga akan membantu kita dalam mencapai kesuksesan dalam hidup. Kesimpulan Jadi, jangan terlalu fokus pada penampilan fisik saja. Ingatlah bahwa yang terpenting adalah memiliki sifat dan karakter yang baik. Dengan memiliki sifat putih tulang, kita akan lebih mudah mencapai kesuksesan dan menjadi sosok yang dihormati oleh orang lain. Bagaimana menurutmu? 2020-10-01

lebih baik putih tulang daripada putih mata